Monday 19 December 2016

Siswa Sebagai Objek Belajar Forex

Kecemasan Siswa di Sekolah Kecemasan atau ansiedad merupakan salah satu bentuk emosi individuo yang berkenaan dengan adanya rasa terancam oleh sesuatu, biasanya dengan objek ancaman yang tidak begitu jelas. Kecemasan dengan intensitas yang Wajar de Dapat dianggap memiliki je de calificación positif sebagai motivasi, tetapi apabila intensitasnya sangat Kuat dan bersifat Negativo justru Malah Akan menimbulkan kerugian dan de Dapat mengganggu terhadap keadaan fisik dan psikis Individu yang bersangkutan. Escriba el nombre del dialami para el punteo de la manía, haga clic en el enlace para acceder a la sección de sekolah. Kecemasan yang dialami siswa di sekolah, bisa berbentuk, kecemasan realistik, neurotik atau kecemasan moral. Karena kecemasan merupakan proses psikis yang sifatnya tidak tampak ke permukaan maka untuk menentukan apakah seseorang siwa mengalami kecemasan atau tidak, diperlukan penelaahan yang seksama, dengan berusaha mengenali simptom atau gejala-gejalanya. Di sekolah, banyak, faktor-faktor, pemicu, timbulnya, kecemasan, pada diri, siswa. Objetivo kurikulum yang terlalu tinggi, iklim pembelajaran yang tidak kondusif, tugas pembery yang sangat padat, serta sistem penilaian ketat dan kurang adil dapat menjadi faktor penyebab timbulnya kecemasan yang bersumber dari faktor kurikulum. Begitu juga, sikap dan perlakuan gurú yang kurang bersahabat, galac, judas dan kurang kompeten merupakan resumen penyebab timbulnya kecemasan pada diri siswa. Penerapan disiplin sekolah yang ketat en lebih mengedepankan hukuman, atau iklim sekolah yang kurang nyaman juga merupakan faktor-faktor pemicu terbentuknya kecemasan pada siswa yang bersumber dari faktor manajemen sekolah. Menurut Sieber e. al. (1977) kecemasan dianggap sebagai salah satu faktor penghambat dalam belajar yang dapat mengganggu kinerja fungi-fungsi kognitif seseorang, seperti dalam berkonsentrasi, mengingat, pembentukan konsep dan pemecahan masalah. Pada tingkat kronis dan akut, gejala kecemasan dapat berbentuk gangguan fisik (somatik), seperti: gangguan pada saluran pencernaan, sering buang aire, sakit kepala, janggu gangguan, sesak di dada, gemetaran bahkan pingsan. Mengingat dampak negatifnya terhadap pencapaian Prestasi belajar dan Kesehatan fisik atau Siswa mental, maka Perlu ada upaya-upaya tertentu Untuk mencegah dan mengurangi kecemasan Siswa di sekolah, di antaranya de Dapat dilakukan melalui: 1. Menciptakan Suasana pembelajaran yang menyenangkan. Pembelajaran dapat menyenangkan apabila bertolak dari potensi, minat dan kebutuhan siswa. 2. Selama kegiatan pembelajaran gurú seyogyanya dapat mengembangkan 8220sense de humor8221 dirinya maupun para siswanya. Kendati demikian, lulucon atau 8220joke8221 yang dilontarkan tetap harus berdasar pada etika dan tidak memojokkan siswa. 3. Melakukan keyatan selingan melalui berbagai atraksi 8220game8221 atau 8220ice, break8221, terutama, dilakukan, pada saat, susana, kanga, sedán, tidak, kondusif. 4. Sewaktu-waktu ajaklah siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran de luar kelas, sehingga dalam proses pembelajaran tidak selamanya siswa harus terkurung di dalam kelas. 5. Memberikan materi dan tugas-tugas akademik dengan tingkat kesulitan yang moderat. Dalam arti, tidak terlalu, mudah, karena, akan, menyebabkan, siswa, menjadi, cepat, bosan dan kurang, teruntang, 6. Menggunakan pendekatan humanistik dalam pengelolaan kelas, dimana siswa dapat mengembangkan pola hubungan yang akrab, ramah, toleran, penuh kecintaan dan penghargaan, baik dengan gurú maupun dengan sesama siswa. 7. Mengembangkan system penilaian yang menyenangkan, miembro de la asociación de miembros de la comunidad de los miembros de la familia de melakukan penilaian diri (auto evaluación) atas tugas dan pekerjaan yang telah dilakukannya. 8. Di hasapan siswa, gurú akan dipersepsi sebagai sosok pemegang otoritas yang dapat memberikan hukuman. Oleh karena itu, gurú seyogyanya berupaya untuk menanamkan kesan positif dalam diri siswa, dángan hadir sebagai sosok yang menyenangkan, dan dapat diteladani, bukan menjadi sumber ketakutan. 9.Pengembangan menajemen sekolah yang memungkinkan tersedianya sarana dan sarana pokok yang dibutuhkan untuk kepentingan pembelajaran siswa, seperti ketersediaan alat tulis, tempuk duduk, ruangan kelas dan sebagainya. 10. Mengoptimalkan pelayanan bimbingan y konseling di sekolah. Pelayanan bimbingan dan konseling dapat dijadikan sebagai kekuatan inti di sekolah guna mencegah dan mengatasi kecemasan siswa. Melalui upaya-upaya di atas diharapkan párrafo Siswa de Dapat terhindar dari berbagai bentuk kecemasan dan mereka de Dapat tumbuh dan berkembang menjadi Individu yang Sehat secara fisik maupun psikis, yang pada gilirannya de Dapat menunjukkan Prestasi belajar yang Unggul. (Akhmadsudrajat. wordpress) Pola Belajar PDF PENGARUH KEDISIPLINAN MENGGUNAKAN waktu belajar DAN PERILAKU Siswa DALAM MENERIMA Pelajaran TERHADAP Prestasi belajar MATA Pelajaran Pendidikan KEWARGANEGARAAN PADA Siswa Kelas X SMA NEGERI 1 CEPOGO kecamatan CEPOGO Kabupaten Boyolali TAHU Pelajaran 2007/2008 skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan Oleh: Gunanto A.220040011 Kepada: Fakultas KEGURUAN DAN ILMU Pendidikan UNIVERSITAS Muhammadiyah Surakarta 2008 1 BAB que PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan Nasional yang bertujuan Untuk meningkatkan martabat manusia Indonesia de Dapat dilaksanakan secara berhasil bila upaya Pembangunan Tersebut, dapat, meningkatkan, kualitas, sumber, daya, manusia, indonesia, yang, merupakan, sumber, daya, utama, dalam, pembangunan. Untuk melaksanakan pembangunan seperti itu diperlukan suatu sistema administrasi pembangunan yang berkemampuan serta miembro peluang bagi peningkatan kualitas manusia Indonesia. Dalam rangka meningkatkan sumber manuscrita del día, sudah banyak usaha yang telah ditempuh pemerintah. Pengembangan aktifitas dalam bidang pendidikan merupakan salah satu alternativo mengembangkan sumber daya manusia yang telah diupayakan pemerintah, upaya tersebut antara lain programa adanya wajib belajar maupun kebijakan lainnya. La salida del menghasilkan de la salida yang berkualitas dalam proses pendidikan sangrata dipengaruhi oleh berhasil tidaknya kegiatan belajar. Keberhasilan dalam proses belajar mengajar dapat diketahui dari prestasi yang dicapai oleh siswa, dikarenakan prestasi belajar merupakan hasil yang telah dilakukan atau dikerjakan. Diakui oleb berbagai pihak termasuk para gurú, bahwa ternyata banyak faktor yang dapat menghambat kemajuan belajar serta mempengaruhi prestasi belajar mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan, menurut Ahmadi dkk. 1 2 (1991: 283) ada beberapa hal yang menghambat kemajuan belajar, tetapi pada pokoknya dapat digolongkan menjadi dua faktor yaitu: 1) Faktor indogin, ialah faktor yang datang dari diri pelajar atau mahasiswa sendiri. Faktor ini meliputi: Faktor biologis (faktor yang bersifat jasmaniah). Faktor psychologis (faktor yang bersifat rohaniah). 2) Faktor exogin, ialah faktor yang datang dari luar pelajar atau mahasiswa. Faktor ini meliputi: Faktor lingkungan keluarga. Faktor lingkungan sekolah. Faktor lingkungan masyarakat. Faktor-faktor de atas merupakan sebagian dari beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar pada siswa. Faktor tersebut Antara permanecido: Guru pemahaman terhadap kurikulum Pendidikan kewarganegaraan, Latar Belakang Pendidikan gurú yang tidak sesuai dengan mata Pelajaran yang ada, kurangnya penguasaan metodologi pengajaran Pendidikan kewarganegaraan oleh gurú sehingga kadangkadang dentro pengajarannya di Kelas membuat Siswa tidak menyenangi mata Pelajaran Pendidikan kewarganegaraan, ketersediaan Masalah los medios de comunicación dan ALAT Peraga yang kurang memadai Serta penggunaan sarana dan prasarana Serta Lingkungan sebagai sumber belajar yang kurang berdaya guna guna dan berhasil, dan Masalah alokasi waktu yang kurang memadai, mermelada yaitu jumlah yang hay fotos disponibles tidak seimbang dengan luasnya bahan entreabierta mata Pelajaran Pendidikan kewarganegaraan. Prestasi belajar pendidikan kewarganegaraan juga dipengaruhi oleh kedisiplinan siswa dalam menggunakan waktu belajar. Menggunakan waktu belajar yang efektif dan efisien merupakan hal yang berpengaruh langsung terhadap prestasi belajar. Uraian tersebut mengacu pendapat El Liang Gie (1986: 49) 3 pokok pangkal yang utama dari cara belajar yang baik adalah keteraturan. Pengetahuan mengenai cara belajar yang efisien pada umumnya berupa unsurunsur untuk bekerja atau belajar yang teratur seseorang akan memperoleh hasil yang baik. Faktor lain yang juga berperan pentáculo dalam meningkatkan prestasi belajar siswa yayu perilaku siswa dalam menerima pelajaran. Seseorang Siswa Ingin berhasil dentro melaksanakan tugas-tugas belajar Pendidikan kewarganegaraan Serta memperoleh Prestasi belajar yang Baik, maka seorang Siswa Harus bertingkah laku mendukung Suasana belajar dan mencegah terjadinya tingkah laku yang merusak Suasana belajar Selama mengikuti proses belajar mengajar Pendidikan kewarganegaraan di Kelas. Berdasarkan Latar Belakang Masalah yang telah dikemukakan di atas Peneliti tertarik mengadakan Penelitian tentang Pengaruh Kedisiplinan Menggunakan Waktu Belajar dan Perilaku Siswa dentro Menerima Pelajaran terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Cepogo Kecamatans Cepogo Kabupaten Boyolali Año Pelajaran 2007/2008. B. Identifikasi Masalah Prestasi belajar pendidikan kewarganegaraan pada dasarnya dapat dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling berkaitan, baik berasal dari dalam siswa (interno) maupun dari luar siswa (eksternal). Pada hakekatnya tidak ada faktor tunggen yang dapat berdiri sendiri menentukan prestasi belajar siswa. Beberapa 4 faktor yang mempengaruhi Prestasi belajar Siswa Antara permanecido: Tingkat kecerdasan, minat, adanya sarana dan prasarana belajar, metode Pemberian yang bervariasi (metode diskusi, jawab tania), motivasi belajar, dan kedisiplinan menggunakan waktu belajar Serta perilaku Siswa dentro menerima Pelajaran termasuk faktor Di dalamnya Berdasarkan Latar Belakang Masalah dan identifikasi permasalahan di atas, maka dipandang cukup penting Untuk mengadakan Penelitian tentang Pengaruh Kedisiplinan Menggunakan Waktu Belajar dan Perilaku Siswa dentro Menerima Pelajaran terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada Siswa Kelas X SMA Negeri I Cepogo Kecamatans Cepogo Kabupaten Boyolali Año Pelajaran 2007/2008. C. Pembatasan Masala Permasalahan yang berkaitán dengan judul sangat luas, sehingga tidak mungkin permasalahan yang ada dapat terjangkau dan terselesaikan semua. Oleh karena itu, peru adanya pembatasan dan pemfokusan masala sehingga yang diteliti lebih jelas dan kesalahpahaman dapat dihindari. Dalam penelitian ini ruang lingkup dan fokus masalah yang diteliti sebagai berikut: 1. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah aspek-aspek dari subjek penelitian yang menjadi sasaran penelitian, meliputi: a. Kedisiplinan menggunakan waktu belajar. segundo. Perilaku siswa dalam menerima pelajaran. do. Prestasi belajar mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan. 5 2. Subjek Penelitian Subjek penelitian ina adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 1 Cepogo Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2007/2008. D. Perumusan Masala Perumusan masala merupakan bagian penting yang harus ada dalam penulisan karya ilmiah. Oleh karena itu, penelitis sebelum melakukan penelicioso harus mengetahui terlebih dahulu permasalah yang ada. Berdasarkan Latar Belakang permasalahan di atas, maka de Dapat dirumuskan Suatu permasalahan sebagai berikut: Adakah pengaruh positif yang berarti (signifikan) Dari Kedisiplinan Menggunakan Waktu Belajar dan Perilaku Siswa dentro Menerima Pelajaran terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Cepogo Kecamatans Cepogo Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2007/2008. E. Tujuan Penelitian Tujuan merupakan titik puncak untuk merealisasikan aktivitas yang akan dilaksanakan sehingga dapat dirumuskan secara jelas. Pada Penelitian ini Perlu adanya tujuan yang berfungsi sebagai Referencia De tipos Pokok terhadap Masalah yang Akan diteliti, sehingga Peneliti Akan de Dapat berkerja secara terarah dentro mencari datos sampai Langkah pemecahan masalahnya. 6 Se adapta a la sección de navegación de la maleta: 1. Untuk mengetahui kedisiplinan menggunakan waktu belajar pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Cepogo Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali Tahun pelajaran 2007/2008. 2. Untuk mengetahui perilaku siswa dalam menerima pelajaran pendidikan kewarganegaraan pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Cepogo Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2007/2008. 3. Untuk mengetahui prestasi belajar mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Cepogo Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali Tahun pelajaran 2007/2008. 4. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh positif yang berarti (signifikan) Dari kedisiplinan menggunakan waktu belajar dan perilaku Siswa dentro menerima Pelajaran terhadap Prestasi belajar mata Pelajaran Pendidikan kewarganegaraan pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Cepogo Kecamatans Cepogo Kabupaten Boyolali Año Pelajaran 2007/2008. F. Manfaat atau Kegunaan Penelitis 1. Manfaat atau Kegunaan Teoritis a. Sebagai Suatu karya ilmiah, hasil Penelitian ini diharapkan de Dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada khususnya, maupun masyarakat pada umumnya mengenai pengaruh kedisiplinan menggunakan waktu belajar dan perilaku Siswa dentro menerima Pelajaran terhadap Prestasi belajar mata Pelajaran Pendidikan kewarganegaraan pada Siswa Kelas X SMA 7 Negeri 1 Cepogo Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali Tahun pelajaran 2007/2008. segundo. Menambah pengetahuan dan Wawasan, khususnya mengenai kedisiplinan menggunakan waktu belajar dan perilaku Siswa dentro menerima Pelajaran terhadap Prestasi belajar mata Pelajaran Pendidikan kewarganegaraan pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Cepogo Kecamatans Cepogo Kabupaten Boyolali Año Pelajaran 2007/2008. do. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedómano para el caballo y península yang sejenis pada waktu mendatang. 2. Manfaat atau Kegunaan Praktis a. Menyebarluaskan informasi mengenai arti pentingnya kedisiplinan menggunakan waktu belajar dan perilaku siswa dalam menerima pelajaran pendidikan kewarganegaraan untuk mendukung pencapaian prestasi belajar siswa secara optimal. segundo. Sebagai calon pendidik peluquero pendidikan kewarganegaraan, pengetahuan dan pengalaman selama mengadakan penelitian ini dapat dieterransformatean kepada peserta didik serta bagi masyarakat luas pada umumnya. G. Sistema Penal Península Unidad de memoria para la memoria pélvica de la memoria interna de la memoria, peneliti perlu mengemukakan sistematika penulisannya. Adaptabilidad de la vida útil de la embarcación uraian berikut ini. 8 Bagian awal meliputi: Halaman Judul, Halaman Persetujuan, Halaman Pengesahan, lema de Halaman, Halaman Persembahan, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Lampiran, dan Abstrak. Bagian pokok skripsi en el terperinci dalam lima bab. Bab I Pendahuluan mencakup Latal Belakang Masalah, Masala de la identificación, Pembataan Masalah, Masalah de Perumusan, Tujuan Penelitian, Manfaat atau Kegunaan Penelitian, serta Sistematika Penulisan. Bab II Landasan Teori diawali dengan Tinjauan Pustaka yang mengemukakan hasil-hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini. selanjutnya Uraian Kerangka Teoritik yang dimulai dengan Tinjauan Teoritis mengenai Kedisiplinan Menggunakan Waktu Belajar yang meliputi: Pengertian Kedisiplinan, Konsep-konsep Penerapan Disiplin, Pengertian Menggunakan Waktu Belajar, dan Pengertian Kedisiplinan Menggunakan Waktu Belajar. Uraian selanjutnya mengenai Perilaku Siswa dalam Menerima Pelajaran yang mencakup: Penitenciario Perilaku, Hakekat Perilaku, dan Pengertiano Perilaku Siswa dalam Menerima Pelajaran. Uraian berikutnya mengenai Prestasi, Belajar, Pendidikan, Kewarganegaraan, yang mencakup: Belga Pengertiano, Prestigio Prestigioso Penang, Faktorfaktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar, Penyrien Pendidikan Kewarganegaraan. Kerangka Teoritik terakhir adalah uraian tentang Kedisiplinan Menggunakan Waktu Belajar dan Perilaku Siswa dentro Menerima Pelajaran kaitannya dengan Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan, yang dilanjutkan dengan penyusunan Kerangka Pemikiran Serta hipótesis. 9 Bab III Metode Penelitian berisi: Tempat dan Waktu Penelitis Populasi, Sampel, Sampling, dan Prosedur Pengambilan Sampel Variabel-variabel Penelitian Metodo dan Teknik Pengumpulan Datos Teknik Uji Validitas de Reliabilitas Instrumen Teknik Uji Persyaratan Analisis serta Teknik Analisis Data. Bab IV Hasil Penelitis de la Cuestión: Datos de la Cita Datos yang mencakup Datos Hasil Uji Coba (probar) Validitas y Reliabilitas Instrumen berserta Analisisnya maupun Datos Penales, Pengujian Persyaratan Analisis, Analisis Datos de Penguji Hipotisis, serta Pembahasan Hasil Analisis Data. Bab V Kesimpulan, Implikasi serta Saran-saran, kemudian bagian akhir dari skripsi en berisi: uraian-uraian Daftar Pustaka, Lampiran-Lampiran dan Daftar Ralat (bila ada). RelacionadoSetiap siswa dapat dipastikan memiliki perilaku y karakteristik yang cenderung berbeda. Dentro de un pembelajaran, kondisi ini penting Untuk diperhatikan karena dengan mengidentifikasi kondisi awal Siswa Saat Akan mengikuti pembelajaran de Dapat memberikan Informasi penting Untuk gurú dentro Pemilihan setrategi pengelolaan, yang berkaitan dengan bagaimana menata pengajaran, khususnya strategi komponen-komponen pengajaran yang efektif dan sesuai dengan karakteristik perseorangan Siswa Sehingga pembelajaran akan lebih bermakna La menganalisis perilaku dan karakteristik awal siswa dalam pengembangan pembelajaran merupakan pendekatan yang menermos siswa apa adanya dan unutk menyusun sistem pembelajaran atas dasar keadaan siswa tersebut. Dengan demikian, mengidentifikasi perilaku dan karakteristik awal siswa adalá bertujuan untuk menentukan apa yang harus diajarkan tidak peru diajarkan dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan. Karena, itu, kegiatan ini, sama, sekali, bukan untuk, menentukan, syarat, dalam, menyeleksi, siswa, sebelum, mengikuti, pebelajaran. Karakteristik siswa merupakan salah satu variabel dari kondisi pengajaran. Variabel ini didefenisikan sebagai aspek-aspek atau kualitas individu siswa. Aspek-aspek berkaitan dapat berupa bakat, minat, sikap, motivasi belajar, gaya belajar, kemampuan berpikir dan kemampuan awal (hasil belajar) yang telah dimilikinya. II. Masalah Rumusan a. Potensi pengeriano b. Pengertian karakteristik c. Factor Pembentuk karakter A. Pengeriano potensi. Potensi siswa yang dimaksud dalam rambu-rambu ini adalah kapasitas atau kemampuan dan karakteristik / sifat individuo yang berhubungan dengan sumber día manuscrito yang memiliki kemungkinan dikembangkan dan atau menunjang pengembangan potensi lain. Potensi itu meliputi potensi fisik, intelektual, kepribadiano, minat, potensi moral y religius. 1. Potensi Fisik Kondisi kesehatan fisik de keberfungsian anggota tubuh diperoleh melalui pemeriksaan medina yang dilakukan oleada tenia mediana de la observación perilaku dalam mengikuti aktivitas pembelajaran oleh guru. 2. Potensi Intelektual. Potensi intelektual terbagi lima kelompok, yaitu: 1. Prestasi Akademik. 2. Kecerdasan Umum Kecerdasanumum meliputi hal-hal a. Kemampuan menghadapi dan menyesuaikan diri terhadap la posición de la barra secara cepat dan tepat. segundo. Memeahkan masala c. Menciptkan produk di lingkungan yang kondusif dan alamiah d. Kecenderungan untuk menetapkan y mempertahankan tujuan tertentu dan e. Kemampuan mengkritik diri sendiri. 3. Kemampuan Khusus / Bakat B. Pengertian karakteristik Terdapat beberapa pendapat tentang arti dari karakteristik, yakni: 1. menurut Pusat Bahasa Depdiknas 8220bawaan adalah, Hati, jiwa, kepribadian, Budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, Tabiat, temperam, watak8221. 2. Menurut Al-Barry, karakter bermakna hampir sama dengan sifat-sifat bawaan, watak, kepribadian, kebiasaan. 3. Menurut Tadkiroatun Musfiroh (UNY, 2008), karakter mengacu kepada serangkaian sikap (actitudes), perilaku (comportamientos), motivasi (motivaciones), dan keterampilan (habilidades). 4. Ron Kurtus dalam berpendapat bahwa karakter adalah satu conjunto tingkah laku atau perilaku (comportamiento) dari seseorang sehingga dari perilakunya tersebut, orang akan mengenalnya 8220a seperti apa8221. Menurutnya, karakter Akan menentukan kemampuan seseorang Untuk mencapai CITA-citanya dengan efektif, kemampuan Untuk berlaku JUJUR dan berterus orangután Terang kepada yacido Serta kemampuan Untuk TAAT terhadap tata tertib dan atur yang ada. 5. Sedangkan menurut yang dimaksud dengan karakter adalah suatu perangkat (conjunto) yang terdiri dari lima karakter. Setiap karakter merupakan suatu presentasi dari tingkat perkembangan psikosialis sebagai berikut. 1. Amora Infancia. 2. Expediente Niñez temprana. 3. Conformación Infancia posterior. 4. Adolescencia irracional-consciente y adultez. 5. Racional-altruista. Kendatipun bisa jadis seseorang memiliki tipe murni akan tetapi dalam praktiknya proporsi kelima kategori tersebut bersifat relative bagi setiap orang. Kata karakter berasal dari kata Yunani: carácter. Semula digunakan tanda terkesan atas koin. Ada pula yang memaknai berarti 8220to mark8221 atau menandai dan memfokuskan bagaimana mengaplikasikan je de calificación kebaikan dentro bentuk Tindakan atau tingkah laku, sehingga orang yang tidak JUJUR, kejam, Rakus dan perilaku Jelek lainnya dikatakan orangután berkarakter Jelek. Sebaliknya, orang yang perilakunya, sesuai, dengan, kaidah, moral, disebi, dengan, berkarakter, mulia. Carácter Mulia berarti Individu memiliki pengetahuan tentang potensi dirinya, yang ditandai dengan je de calificación-je de calificación seperti reflektif, Percaya diri, rasional, Logis, Kritis, analitis, Kreatif dan inovatif, mandiri, hidup Sehat, bertanggung jawab, cinta ilmu, Sabar, berhati-hati , rela berkorban, pemberani, de Dapat que confían, JUJUR, menepati Janji, Adil, Rendah hati, malu berbuat Salah, pemaaf, berhati lembut, Setia, bekerja Keras, Tekun, Ulet / Gigih, teliti, berinisiatif, positif berpikir, Disiplin, antisipatif, Inisiatif, visionador, bersahaja, bersemangat, dinamis, hemat / efisien, menghargai waktu, pengabdian / dedikatif, pengendalian diri, produktif, ramah, cinta keindahan (estetis), sportif, tabah, terbuka, tertib. Individu juga memiliki kesadaran untuk berbuat yang terbaik atau unggul, dan individu juga mampu bertindak sesuai potensi dan kesadarannya tersebut. Karakteristik adalah realisasi perkembangan positivo sebagai individuo (intelektual, emosional, sosial, etika, dan perilaku). Setiap individu memiliki ciri, sifat bawaan (herencia), dan karakteristik yang diperoleh dari pengaruh lingkungan sekitarnya. Ahli psikologi berpendapat bahwa kepribadian dibentuk oleh perpaduan factor perpaduan factor pembawaan dan factor lingkungan. Karakteristik bawaan, baik yang bersifat biologis malpun psikologis, dimiliki sejak lahir. Apa yang dipikirkan, dikerjakan, atau dirasakan seseorang atau merupakan hasil perpaduan antara apa yang ada diantara factor-faktor biologis yang diwariskan dan pengaruh lingkungan sekitarnya. Tanpa memedulikan y un dios seorang anak, karakteristik pribadi yang dibawa ke sekolah terbentuk dari pengaruh lingkungan. Hal itu berpengaruh cukup besar terhadap keberhasilan atau kegagalanya de sekolah dan pada masa-masa perkembangan selanjutnya. Karakteristik yang berkaitan dengan perkembangan factor biologis cenderung lebih bersifat tetap (ajeg), sedangkan karakteristik yang berkaitan dengan factor psikologis lebih mudah berubah karena dipengaruhi ole pengalaman dan lingkungan. 2 Karakter seseorang baik desengaja atau tidak, didapatkan dari orang lain yang sering berada didekatnya atau yang sering mempengaruhinya, kemudian ia mulai meniru untuk melakukannya. Oleh karena itu, seorang anak yang masih polos seringkali akan mengikuti tingkah laku orang tuanya atau teman mainnya, bahkan pengasuhnya. Erat kaitan dengan masala ini, seorang psikolog berpendapat bahwa karakter berbeda dengan kepribadian, karen kepribadian merupakan sifat yang dibawa sejak lahir dengan kata lain kepribadian bersifat genetis. Dalam en la ada empat indentifikasi perilaku dan karakteristik awal siswa, yaitu. 1. Kemampuan Dasar. 2. Latal belakang pengalaman. 3. Latal belakang sosial. 4. Individuo Perbedaan.


No comments:

Post a Comment